(Pidato
Pengukuhan Guru Besar Professor Armis di depan Senat Universtas Gadjah Mada 2005)
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim
Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barakatuh
Yang terhormat Ketua dan para Anggota Majelis
Wali Amanat
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Ketua dan para Anggota Majelis
Guru Besar
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Ketua dan para Anggota Senat
Akademik
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Rektor, para Wali Rektor Senior,
dan para Wakil Rektor
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Dekan dan para Wakil Dekan
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat Ketua dan para Anggota Senat
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Yang terhormat para tamu undangan, teman
sejawat, sanak saudara serta handai taulan
Alhamdulillahi Rabbil’alamien, pada kesempatan yang sangat
berbahagia ini marilah pertama-tama kita haturkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga
dapat berada di dalam ruang siding Majelis yang Mulia ini dalam keadaan sehat
wal’afiat.
Terima
kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Ketua Majelis Guru Besar,
Rektor, dan Ketua Senat Akademik Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan
kehoratan pada diri kami untk mengucapkan pidato pengukuhan berkaitan dengan
pengangkatan kami sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada denga judul:
Osteoporosis pada Lansia:
Tijauan dari sudut Pandang Bedah Orthopaedi
Hadirin yang kami muliakan
Kemajuan
teknologi seiring kemujuan ilmu kedokteran erutama di bidang bioseluler,
pencegahan dan pengobatan serta peningkatan status sosio-ekonomi akan
meningkatkan harapan hidup manusia. Semua orang di dunia mempunyai keinginan
dan selalu berusaha mencegah maupun mengobati penyakit mereka dan selalu berdoa
agar berusia panjang. Keinginan untuk berusia panjang secara individu ini
sangat besar, sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 96 yang berbunyi:
“Walatajidannahum
ahrosonnaasi ‘alaa hayatin (Dan kamu akan mendapai mereka orang-orang loba atas
kehidupan dunia), waminalladziina asyrokuu (Dan juga orang-orang yang
menyekutukan Tuhan), yawaddu ahaduhum (mereka menginginkan dirinys), lauyu’ammaru
alfasanati (seandainya diperpanjang usianya 1000 tahun), Wamaa huwa
bimuzahzikhihin minal’azabi an yu ammar (Pada hal tidaklah dia selamatkan diri
azab dengan panjangnya usia), wallohu bashirun bimaa ya’maluun (Dan Allah Yang
Maha Tahu dengan apa-apa yang mereka kerjakan)”