Friday, January 8, 2016

SARDJITO SCORING SYSTEM IN OPEN FRACTURES

(Prof. Armis)

Ada lima variabel dalam menentukan keparahan fraktur terbuka yaitu:
1.      Keparahan kerusakan kulit (skin damage) yang meliputi luas luka dan kondisi tepi luka
      a. Luas luka: less 5 cm, 5-10 cm, and more than 10 cm
      b. Kondisi tepi luka:  No devitalized edge of wound (contusion), Contused edge of wound or with small area of degloving, and large area of degloving or skin loss or skin avulsion.
2.     Keparahan kerusakan otot (mucle damage): Simple fracture: transverse, oblique, spiral, butterfly or with little comminution, total rupture of one compartment muscle, and muscle defect with extensive muscle crush. Kerusakan otot sangat tergantung dengan kerusakan tulang sehingga perlu dinilai dengan x-rays tulang yang mengalami fraktur
3.     Keparahan kerusakan tulang (bone damage): Simple fracture: transverse, oblique, spiral, butterfly or with little comminution, simple fracture with gross displacement, segmental fracture (Little displaced) or moderate comminution, gross comminution, bone loss/defect
4.      Keparahan kerusakan pembuluh darah (vascular damage): No neurovascular trauma, isolated or localized neurovascular trauma, extensive neurovascular trauma
5.      Keparahan kontaminasi (contamination): No particle, only superficial particle, deep particle (+ 1 for public accident or particle is in medullary canal or open pelvic fractures). Catatan: bila trauma terkontaminasi dengan tanah/pasir/aliran sungai/got atau kecelakan berada di laut atau fratur terbuka pelvis maka skor berat (severe) di tambah 1 sehingga berjumlah 16.

Derajat keparahan fraktur terbuka sesuai dengan keparahan komplikasi infeksi sebagai outcome. Klasifikasi fraktur terbuka (open fractures classification) tetap didasarkan pembagian Gustilo dan Anderson dengan menghitung jumlah skor sebagai berikut:
1.      Fraktur terbuka derajat I: jumlah skor 10
2.      Fraktur terbuka derajat II: jumlah skor 11-20
3.      Fraktur terbuka derajat III: jumlah skor 21-31
A.     The fracture fragments can be covered by soft tissues or flaps
B.     The exposed bone cannot be covered by muscles or skin
C.       Associated with vascular injury that require repair for survival of the limb
Analisis di atas didasarkan pada pasien kondisi normal dan tentunya akan berbeda dengan pasien sebelumnya mempunyai kelainan sistem imun  sebagai penyakit penyerta yang mempermudah terjadinya infeksi.
Contoh kasus: seorang pria 35 tahun kecelakaan naik sepeda motor waktu hujan roda sepeda motornya slip dan masuk ke pekarangan pinggir jalan kecepatan 30-40 km/jam. Penderita mengalam fraktur terbuka radius distalis kanan dan menonjol keluar (in-out) sehingga ujung tulang terkontaminasi dengan tanah. Berdasarkan perhitungan skoring kerusakan kulit: 2, kerusakan otot:1, kerusakan tulang adalah simple fracture: 1, kerusaka vaskuler: 1 dan kontaminasi 16 sehngga jumlah skor adalah 21 dan pasien dimasukan katagori fraktur terbuka derajat III A



CHECK LIST OF SARDJITO SCORING SYSTEM
(Prof. Armis)



 

No comments:

Post a Comment