Prof. dr.
Armis SpB, SpOT
Setiap
penulisan sejarah selalu unsur subjektivitas penulis tidak dapat dielakkan,
namun pelurusan sangat penting dan utama dengan memberikan masukan atau koreksi
dari teman sejawat lainnya. Penulisan sejarah Orthopaedi FK-UGM ada dua aspek
yang perlu diuarai yaitu riwayat Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah FK-UGM/RS.Dr.
Sardjito dan riwayat berdirinya Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi dan
Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito.
1. Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah
FK-UGM/RS.Dr. Sardjito
Riwayat Sub-bagian Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS.Dr.
Sardjito tidak lepas dari riwayat Bagian Ilmu Bedah FK-UGM dan riwayat
berdirinya FK-UGM pada tanggal 5 Maret 1946 dengan nama Pendidikan Tinggi
Kedokeran (PTK) di Klaten dan dekan pertama adalah Prof. Dr Sardjito; sehingga
tanggal tersebut menjadi hari jadi FK-UGM. PTK berjalan dengan pasang surut
yaitu pada tahun 1948 ditutup karena pemberontak PKI dan aksi militer Belanda.
Namun pada tanggal 1 November 1949 PTK atau fakultas kedokteran dipindahkan ke
Jogjakarta dengan menggunakan bangunan keraton Mangkubumen seizin Sri Sultan
Hamengkubowono IX bersama fakultas Farmasi dan Biologi. Pada tanggal 19
Desember 1949 Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi dibuka dan fakultas
kedokteran bergabung dengan UGM sebagai salah satu fakultas serta memberikan pelayanan bedah yang dipimpin oleh
Prof. dr. Salim SpB di tempat tersebut.
Pada tahun 1950 dibuka pendidikan ahli bedah di
FK-UGM dengan anak didik pertama adalah RH Sentral dan dr. Soewito adapun
pelayanan Bedah Orthopaedi FK-UGM di Surakarta yang dipimpin oleh dr Soeharso
SpB. Pada tahun 1959 bagian Ilmu Bedah FK-UGM dipindahkan ke RS Mangkuwilayan
bersama dengan pelayanan Ilmu Bedah Orthopaedi. Prof. Dr. Sardjito menyurati
Prof, Djamaludin untuk membantu Bagian Bedah FK-UGM karena pada tahun yang sama
Prof Salim SpB, kemudian selang beberapa bulan dr. Sentral SpB dan dr Soewito SpB
meninggal. Prof. dr. Djamaludin Bagian Bedah FK-UI sementara mengirim dr Moenadjat dan pada tahun 1961
meminta dr. Ramelan Mochtar SpB dari Menado untuk menjadi kepala Bagian Ilmu
Bedah FK-UGM. Dr. Ramelan Mochtar SpB menilpon dr. Soeharso SpB, SpBO untuk
datang ke Jogjakarta memberikan kuliah Ilmu Bedah Orthopaedi setiap hari Kemis
di RS Mangkuwilayan. Melihat kasus-kasus orthopaedi cukup banyak di RS. Mangkuwilayan
maka dr. Soehaso SpB, SpBO pada tahun 1964 mengirim asistenya dr. Soeprandjono
memberikan pelayanan Ilmu Bedah Orthopaedi setiap hari Sabtu di RS tersebut.
Bersamaan waktu itu juga beliau mengirim ahli Fisioterapi Soeprapti ke Inggris
untuk selanjutnya memberi pelayanan Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah
FK-UGM di RS. tersebut.
Pada tahun 1966 dr. Ramelan Mochtar SpB diangkat
Guru Besar Ilmu BedahUGM dan pada November 1966 menjadi dekan FK-UGM. Pada
tahun 1968 Prof Ramelan Mochtar mengusulkan pengangkatan dr. Soeharso SpB, SpBO
menjadi Guru Besar Bedah Orthopaedic FK-UGM ke senat Universitas Gaadjah Mada dan
pada tahun 1975 dr. Armis melamar pindah dari Asisten Farmakologi ke bagian
Ilmu Bedah FK-UGM. Pada tahun 1976 menjalankan tugas sebagai asisten Ilmu Bedah
FK-UGM dengan perjanjian: Prof. dr. Ramelan Mochtar SpB meminta dr. Armis
meneruskan mejadi dosen Spesialis Bedah Orthopaedi nantinya di FK-UGM.
Pada tahun 1979 bulan Desember dr. Armis
berangkat ke Paris untuk traning Ilmu
Bedah Orthopaedi di Paris/Garches-Universitas Sorborn atas biaya pemerintah Perancis
dengan persetujuan Prof. Dr. Allen Patel dan kembali pada Januari 1981. Ilmu
baru yang dapat dikembangkan adalah dekortikasi Papineau untuk non-union osteomyelitis pasca operasi. Pada
tahun 1981 dr. Armis menyelesaikan ahli Bedah dengan tim penguji Prof. Ramelan
Mochtar SpB (ketua), dr. Soedibjo Prodjo poerwoko SpB Kepala Bagian Bedah
FK-UGM), dr. Baried Ishome SpB (anggota), dr. Djufri SpB (anggota) dan dr
Baukhowi Bahar SpB (anggota). Kemudian pada tahun 1982 dr. Armis SpB terdaftar
di konsorsium (CMS) sebagai kandidat pendidikan di Sub-bagian bagian Bedah
Orthopaedi FK-UI dan mendapat ke Ahlian/Spesialis Bedah Orthopaedi (SpBO) pada
tahun 1985.
Pada tahun 1983 RSUP Dr. Sardjito resmi membuka
pelayanan Ilmu Bedah dan Bedah Orthopaedi sebagai bagian pelayanan dan
pendidikan Bedah Orthopaedi dan Bedah Umum FK-UGM. Kemudian tiga bulan
berikutnya RS Mangkuwilayan ditutup atas instruksi Rektor UGM. Otomatis
pelayanan dan pendidikan Bedah hanya di RSUP Dr. Sardjito sehingga dr.
Suprandjono SpBO dan dr. Armis SpB, SpBO (1985) dibidang Ilmu Bedah Orthopaedi ikut
dipindahkan. Adapun kuliah orthopaedi diberikan oleh dr. Suprandjono SpBO. Pada
tahun 1992 dr. Suprandjono SpBO diangkat menjadi Direktur RSOP Prof. DR.
Soeharso di Solo dan semua kegiatan pelayanan dan kuliah Ilmu Bedah Orthopaedi
diserahkan kepada dr. Armis SpB, SpBO namun hari kerja dr. Soeprandjono tetap
melayani pelayanan keahliannya di RSUP Dr. Sardjito. Pada tahun 1994 dr. Armis SpB,
SpBO menjadi juara pertama pada proyek QUE (satu badan Internasional dalam Pendidikan)
terhadap buku kuliah Orthopaedi dengan judul “Trauma Muskuloskeletal”.
Pada tahun 1994 dr. Armis SpB, SpBO menerima
asisten baru dr. Rahadyan Magetsari SpBO dalam memberikan pelayanan dan bimbingan
Bedah Orthopaedi pada mahasiswa dan residen bedah di RSUP Dr. Sardjito dan
FK-UGM. Mulai saat itu terbetik pikiran dr. Armis SpB, SpBO untuk mendirikan Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi di
FK-UGM/ RSUP Dr Sardjito. pertamakali dr Armis SpB, SpBO mencoba mendapat ruang
tersendiri dari ruangan Bagian Ilmu Bedah RS. Dr. Sardjito ukuran 6 x 4 pindah
ke R. konferesi melalui persetujuan Direktur RSUP Dr Sardjito. Ruang tersebut direnovasi sehingga ada satu
R. Sekretaris dengan telepon sub-bagian orthopaedi (0274) 515054 dan computer
serta mesin tik, satu R. pertemuan (meja bundar dengan kursi 12 orang) yang
menyatu dengan ruangan perpustakaan dengan buku orthopaedi serta majalah orthopaedi,
satu R. staf untuk 4 orang dengan meja dan kursi, satu R. alat penyimpanan
barang (gudang), satu R. dapur dan satu toilet dan R. mushollah. Kemudian
mempersiapkan proyekor, kulkas dan kompor beserta alat-alat lainnya.
Pada tahun 1995 dr. Armis SpBO beserta staf
lainnya mulai memikirkan pengembangan Sumber Daya Ahli Bedah Orthopaedi sebagai
Dosen Pendidik Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito sebagai berikut:
a.
Menambah
Sumber Daya Manusia yaitu mengirim dr. Tedjo Rukmoyo dan dr. Sugeng Yuwana
pendidikan Orthopaedi ke UNAIR dan dr. Puntodewo ke UNPAD, dr. Djarot
Noersasongko dan Andjar Bhawono ke UI atas persetujuan Prof. Dr. dr Soenarto Sp
THT dengan biaya pribadi masing-masing.
b.
Mempersiapkan
sarana-sarana pendidikan seperti kantor dengan sektretaris, perpustakaan buku
orthopaedi dan majalah-majalah orthopaedi internasional, ruang pertemuan,
komputer dan proyektor seperti yang diterangkan di atas.
c.
Pengembangan
SDM seperti dr. Rahadyan Magetsari SpBO dikirim oleh FK-UGM untuk pendidikan S3
program sandwich di Groningan Belanda
atas biaya pemerintah Belanda (tahun 2000-2005) kemudian disusul oleh dr.
Puntodewo SpOT ke pusat pendidikan yang sama (Belanda 2006-2011). Pada tahun
2001 dr. Tedjo Rukmoyo SpOT belajar spine
di Bagian Bedah Orthopaedi FK-UI dan disambung ke Saporo Jepang dan Amerika
selama dua tahun untuk memberikan pelayanan tulang belakang di Sub-Bagian Bedah
Orthopaedi RSUP DR. Sardjito yang kemudian disusul oleh dr. Yudha Mathan Sakti SpOT (tahun 2012) atas biaya pribadi. Pada
tahun 2014 dr. Luthfi Hidayat SpOT memperdalam adult reconstruction di Korea dan melanjutkan studi di UI di bidang
tersebut sampai sekarang dan diharapkan selesai tahun 2016 juga atas biaya
pribadi.
Pada tahun 1998 dr. Armis SpB, SpBO menyerahkan
segala urusan Sub-bagian Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito kepada dr Rahadyan
Magetsari SpBO sampai 2006 dan dilanjutkan oleh dr Tedjo Rukmoyo SpOT
(konsultan spine) sampai sekarang.
KPS prodi orthopaedi FK-UGM dari 2006 sampai sekarang dipegang oleh dr.
Rahadyan Magetsari PhD, SpOT.
Pada tahun 2000 dr. Armis SpB, SpBO disamping aktif
di Sub-Bagian Orthopaedi juga berkecimpung di organisasi Perkumpulan Ahli Bedah
Orthopaedi Indonesia (PABOI) dan diangkat ketua terpilih Perkumpulan atau president elected yang nantinya tahun
2003-2004 menjadi Presiden PABOI dan Vice
President Asian Orthopaedic Association (AOA). Pada tahun 2003 dr. Armis
SpB, SpBO sebagai Presiden PABOI mengusulkan nama SpBO (Spesialis Bedah
Orthopaedi) menjadi SpOT (Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi) dengan
beberapa alasan pada rapat bersama IDI dan profesi lainnya di kantor pusat IDI
di Jakarta, sehingga semua anggota Spesialis Bedah Orthopaedi (SpBO) diganti
menjadi SpOT (Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi). Pada Maret tahun 2005 dr.
Armis SpB, SpOT diangkat menjadi Guru Besar Orthopaedi FK-UGM dengan pidato
pengukuhan “Osteoporosis pada lansia: Tinjauan dari sudut pandang Bedah
Orthopaedi” pada bulan Juli 2005.
Dibawah kepimpinan dr. Tedjo Rukmoyo sebagai kepala
bagian dan dr. Rahadyan Magetsari PhD, SpOT sebagai KPS dari tahun 1998-2015 telah
terjadi peningkatan fasilitas kantor Orthopaedi dan Traumatologi sebagai pusat pendidikan
FK-UGM/RS. Dr. Sardjito seperti pada tabel 1 di bawah ini:
R. MEETING SUB-DEPARTEMEN
ORTHOPAEDI RS. Dr. SARDJITO FK-UGM
Tabel 1: Daftar Sarana Pendidikan Ilmu
Orrthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito 2016
1
|
Telepon
|
0274
515054
|
2
|
Internet
|
Speedy
|
3
|
Email
|
Orthougm@indo.net.id
|
4
|
Perpustakaan
|
Buku-buku
dan Majalah orthopaedi
|
5
|
Meeting room
|
Kapasitas
30 residen
|
6
|
Proyektor
|
Satu
|
7
|
LCD TV
|
Dua
unit
|
8
|
AC
|
6 uniy
|
9
|
Komputer
|
10 unit
|
10
|
Home theater
|
1 unit
|
11
|
Radio x-ray lamp
|
2 unit
|
12
|
R.
kepala bagian
|
1
|
13
|
R, KPS
|
1
|
14
|
Meja
staf
|
5 unit
|
15
|
Almari
buku
|
5 unit
|
16
|
Brangkas
|
1 unit
|
17
|
R.
sekretaris
|
3 unit
|
18
|
R. tamu
dengan kursi tamu
|
1 unit
|
19
|
R.
Dapur
|
1 unit
dengan pelengkannya
|
20
|
Gudang
|
1 unit
|
21
|
R.
Mushollah
|
1 unit
|
22
|
Toilet
|
1 unit
|
R. PERPUSTAKAAN SUB-DEPARTEMEN
ORTHOPAEDI RS. Dr. SARDJITO FK-UGM
STAF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI BESERTA ALUMNI
RS. Dr. SARDJITO/FK-UGM
Tabel 2: Daftar Staf Dosen Ilmu Bedah
Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito 2016
1
|
Prof.
dr. Armis SpB, SpOT
|
|
2
|
dr.
Rahadyan Magetsari PhD, SpOT
|
|
3
|
dr.
Tedjo Rukmoyo SpOT
|
spine
|
4
|
dr.
Sugeng Yuwana SpOT
|
|
5
|
dr.
Puntodewo M Kes, PhD, SpOT
|
|
6
|
dr.
Djarot Noer Sasongko SpOT
|
Pindah ke
Menado
|
7
|
dr.
Anjar Bawono SpOT
|
Pindah ke Jakarta
|
8
|
dr.
Yudha Mathan Sakti SpOT
|
spine
|
9
|
dr.
Luthfi Hidayat SpOT
|
Sedang pendidikan adult Reconst.
|
10
|
dr
Meirizal SpOT
|
Sedang menyelesaikan pendidikan Hand
|
11
|
dr.
Yuni Artha Prabowo P
|
Calon dosen orthopaedic oncology
|
12
|
dr.
Zikrina Abayanti Lanodiyu
|
Calon dosen paeditric orthopaedic
|
Table: 3: Daftar Sekretaris Ilmu Badah
Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/ RS. Dr. Sardjito – 2016
No
|
Nama
|
Tahun
|
1
|
Sri
Purwanti
|
1993
|
2
|
Prayudi
|
2002 setelah 10 tahun
mengundurkan diri
|
3
|
Fitri
|
2009 mengundurkan diri
|
4
|
Agustin
Purnamawati
|
2009 setelah 7 tahun pindah ke Komisi Etik FK UGM
|
5
|
Ike
Sri Pretiwi L
|
2011
|
6
|
Desi
|
2012 mengundurkan diri
|
7
|
Loveza
Defic
|
2013
|
8
|
Arisa
Visti
|
2013
|
2. Pusat Pendidikan Spesialis Bedah
Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito
Pada tahun 2000 dr. Armis SpB, SpBO
mempresentasikan perencanaan pengembangan Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS.
Dr. Sardjito kepada Prof. Dr. dr. Soenarto Sp THT sebagai dekanat FK-UGM dan
disetujui tempat RSUP Dr. Sardjito. Kemudian dr. Armis SpB, SpBO mendekati dan bertanya kepada ketua kolegium
PABOI Prof. Dr. Bambang Priambodo SpB, SpBO dengan hasil tidak menyetujui
karena sudah ada pendidikan di UNS/RSOP Prof. Dr Soeharso Solo. Oleh karena itu
dr. Armis SpB. SpBO datang ke Bagian Bedah Orthopaedi UI meminta UI sebagai bapak
angkat pendidikan orthopaedi FK-UGM dan mempresentasikan sarana-prasarana dengan
kurikulum pendidikan FK-UGM beserta program pencapaian ahli bedah orthopaedi yang
dimodifikasi dari pendidikan spesialis anak FK-UGM dimana kolegium belum
mempunyainya. Kurikulum tersebut juga dipakai oleh Bagian Orthopaedi UDAYANA-
BALI dengan sedikit modifikasi dan Bagian Orthopaedi MALANG sebagai syarat
pembukaan pusat pendidikan spesialis orthopaedi baru. Bertambah pusat
pendidikan spesialis baru ini dengan pusat pendidikan spesialis lama seperti
UI, UNPAD, UNAIR dan UNHAS mampu meluluskan mencapai jumlah 200 orang dokter
ahli bedah orthopaedi dan traumatologi dengan penduduk 210 juta pada tahun
2004/2005 sebagai program jangka pendek PABOI dibawah pimpinan dr. Armis SpB,
SpOT. Pada Juli 2003 dilakukan visitasi oleh staf orthopaedi FK-UI sebagai
bapak angkat yang terdiri Prof. Soelarto Reksoprodjo SpB, SpOT dan dr. Soebroto
Sapardan SpB, SpOT menilai sarana-prasana dan suberdaya dosen orthopaedi FK-UGM/RS.Dr.
Sardjito apakah sudah layak untuk dibuka sebagai pendidikan orthopaedi di
FK-UGM. Pada waktu itu hasilnya sangat
memuaskan sehingga mulai dicoba mengirim residen orthopaedi FK-UI ke Jogjakarta
dan dr. Armis SpB, SpOT harus mengikuti setiap ada ujian kenaikkan tingkat di
UI dan ujian Nasional oleh Kolegium sebagai observer selama 5 tahun dan setelah
itu menjadi penguji Nasional tetap.
Pada
Januari 2006 dilaksanakan vesitasi oleh Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI)
yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Siti Aisah SpKK sebagai ketua, Prof. Dr. dr.
Djoko Roshadi SpB, SpOT sebagai ketua Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi,
Prof. Dr. dr. Idrus Andi Paturusi SpB, SpOT sebagai anggota dan dr Moch Rizal
Chaidir M.Kes, SpOT sebagai anggota dengan hasil dapat menerima calon
pendidikan setelah ada SK Menteri dengan beberapa koreksi. Ternyata untuk SK
menteri harus mendapat ijin Rektor UGM dengan syarat tertentu. Maka Prof. dr.
Armis SpB, SpOT beserta staf bedah Orthopardi dan Traumatologi FK-UGM/RS Dr.
Sardjito dan staf dekanat FK-UGM mempresentasikan
di lingkungan staf Rektor UGM dan dengan hasil dapat menerima. Setelah dua
bulan presentasi tersebut surat dari Rektor UGM belum sampai di Jakarta dan
usut punya usut surat masih tertahan di staf Rektor; oleh karena itu Prof. dr.
Armis SpB, SpOT mencoba memberi penjelasan kepada staf Rektor UGM tersebut dan
mencoba mengecek perjalanan surat Rektor UGM di Kementerian Pendidikan-Jakarta.
Pada tanggal 28 September 2006 keluar SK dari Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomer: 3744/D/T/2006 tentang ijin
penyelenggaraan Program Studi Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS.
Dr. Sardjito, sehingga pada tahun yang sama (2006) melakukan penerimaan residen
pertama kali yaitu perpindahan residen bedah menjadi residen orthopaedi dengan
lulusannya seperti tabel 4 dan 5.
Table 5: Daftar Penerimaan Dan
Kelulusan Residen Orthopaedi
dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr.
Sardjito – 2016
Tahun
|
Penerimaan
|
Lulus
|
2006
|
2
|
-
|
2007
|
10
|
-
|
2008
|
7
|
-
|
2009
|
9
|
1
|
2010
|
9
|
5
|
2011
|
5
|
-
|
2012
|
5
|
9
|
2013
|
7
|
7
|
2014
|
12
|
11
|
2015
|
10
|
5
|
2016
|
3
|
-
|
Jumlah
|
79
|
38
|
Tabel 5: Jumlah Residen Orthopaedi
dan Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito
April-2016
Semester
|
Jumlah
|
1
|
3
|
2
|
5
|
3
|
6
|
4
|
8
|
5
|
7
|
6
|
2
|
7
|
2
|
8
|
4
|
9
|
-
|
10
|
4
|
Jumlah
|
41
|
STASIS RESIDEN ORTHOPAEDI
DAN TRAUMATOLOGI
RS. Dr. Sardjito/FK-UGM
KESIMPULAN:
1. Seperti permulaan tulisan sejarah Sub-Bagian
Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito tidak lepas dari subjektif
penulis oleh karena itu saya pribadi mengajak teman sejawat semuanya untuk mengoreksi dan menambahkan sesuatu yang belum
ada atau salah dalam tulisan ini. Sebenar banyak yang harus saya tulis
berdasarkan catatan harian tapi didorong untuk kemajuan Orthopaedi dan
Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito harus kita lupakan demi masa depan anak
didik.
2. Berdirinya sesuatu yang belum ada
tentu ada pertentangan suka-tidak suka/senang-tidak senang namun dalam
perjalanannya Sub-bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito
tetap exist dan perlu diketahui
sangat membutuhkan kesabaran, tenaga, pikiran dan bahkan pembiayaan yang luar
biasa yang kadangkala biaya pribadi masing-masing staf dan semua tersebut dapat
diatasi dengan semangat kekompakkan dan kemajuan bersama semua staf Orthopaedi
dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr Sardjito. Niat yang baik semua hambatan dapat
ditanggulangi. Oleh karena itu kita harus berubah, hidup dalam perobahan dan
bekerja untuk berubah. Saya percaya tanpa ikut perubahan maka kita akan
dilindas oleh perubahan kemajuan.
3. Pada tulisan ini perlu diketahui
bahwa kita tidak boleh melupakan jasa-jasa beliau yang pertama seperti Prof.
DR. Soeharso SpB. SpOT dan dr. Soeprandjono SpOT yang berusaha mengembangkan
Sub-bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito ini, oleh karena
itu saya pribadi mengucapkan terima kepada beliau.
4. Beberapa kelemahan yang perlu
diperbaiki untuk menjadi dosen yang profesional sebagai role model oleh anak didik yang mengetahui bahwa anak didik tidak
memahami kemudian kita dapat mencerdaskan mereka yang mempunyai sikap perilaku
baik kepada pasien dan selalu berorientasi evidence
dan menjauhi maleficence, social justice
tanpa memandang ras dan jabatan dan mampu menurunkan pembiayaan pelayanan
kesehatan pasien Orthopaedi dan Traumatologi.
5. Perkembangan Sub-Bagian Orthopaedi dan
Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito telah menstimulasi Sub-Bagian lain yang
ada di Bagian Bedah FK-UGM/RS.Dr. Sardjito.
6.
Secara
pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada almarhum
Prof. dr. Prawito Singodimedjo SpB. SpU dan kepala Bagian Bedah seterusnya FK
UGM/RS. Dr. Sardjito 2008 yang meminta saya tetap memberikan kontribusi
pendidikan Bedah sampai sekarang, Juga kepada terima kasih saya kepada Dekan
FK-UGM, Direktur RS. Dr. Sardjito, dr. Rahadyan Magetsari PhD, SpOT dan dr.
Tedjo Rukmoyo SpOT yang mengijinkan saya
untuk berkontribusi di dunia Pendidikan dan Pelayanan Orthopaedi dan
Traumatologi di FK-UGM/RS. Dr. Sardjito sampai sekarang.
Jogjakarta, April 2016.
(koreksi dan masukan dapat melalui website: profesor-armis.blogspot.co.id)
Luaaar biasaa infonya...
ReplyDeletehttp://perbanelastis.blogspot.co.id/
Luaaar biasaa infonya...
ReplyDeletehttp://perbanelastis.blogspot.co.id/