Friday, April 22, 2016

SEJARAH ILMU BEDAH ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS GADJAH MADA / RS. Dr. SADJITO

Prof. dr. Armis SpB, SpOT



Setiap penulisan sejarah selalu unsur subjektivitas penulis tidak dapat dielakkan, namun pelurusan sangat penting dan utama dengan memberikan masukan atau koreksi dari teman sejawat lainnya. Penulisan sejarah Orthopaedi FK-UGM ada dua aspek yang perlu diuarai yaitu riwayat Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah FK-UGM/RS.Dr. Sardjito dan riwayat berdirinya Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito.

1.      Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah FK-UGM/RS.Dr. Sardjito

Riwayat Sub-bagian Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito tidak lepas dari riwayat Bagian Ilmu Bedah FK-UGM dan riwayat berdirinya FK-UGM pada tanggal 5 Maret 1946 dengan nama Pendidikan Tinggi Kedokeran (PTK) di Klaten dan dekan pertama adalah Prof. Dr Sardjito; sehingga tanggal tersebut menjadi hari jadi FK-UGM. PTK berjalan dengan pasang surut yaitu pada tahun 1948 ditutup karena pemberontak PKI dan aksi militer Belanda. Namun pada tanggal 1 November 1949 PTK atau fakultas kedokteran dipindahkan ke Jogjakarta dengan menggunakan bangunan keraton Mangkubumen seizin Sri Sultan Hamengkubowono IX bersama fakultas Farmasi dan Biologi. Pada tanggal 19 Desember 1949 Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi dibuka dan fakultas kedokteran bergabung dengan UGM sebagai salah satu fakultas serta   memberikan pelayanan bedah yang dipimpin oleh Prof. dr. Salim SpB di tempat tersebut.

Pada tahun 1950 dibuka pendidikan ahli bedah di FK-UGM dengan anak didik pertama adalah RH Sentral dan dr. Soewito adapun pelayanan Bedah Orthopaedi FK-UGM di Surakarta yang dipimpin oleh dr Soeharso SpB. Pada tahun 1959 bagian Ilmu Bedah FK-UGM dipindahkan ke RS Mangkuwilayan bersama dengan pelayanan Ilmu Bedah Orthopaedi. Prof. Dr. Sardjito menyurati Prof, Djamaludin untuk membantu Bagian Bedah FK-UGM karena pada tahun yang sama Prof Salim SpB, kemudian selang beberapa bulan dr. Sentral SpB dan dr Soewito SpB meninggal. Prof. dr. Djamaludin Bagian Bedah FK-UI sementara mengirim dr Moenadjat dan pada tahun 1961 meminta dr. Ramelan Mochtar SpB dari Menado untuk menjadi kepala Bagian Ilmu Bedah FK-UGM. Dr. Ramelan Mochtar SpB menilpon dr. Soeharso SpB, SpBO untuk datang ke Jogjakarta memberikan kuliah Ilmu Bedah Orthopaedi setiap hari Kemis di RS Mangkuwilayan. Melihat kasus-kasus orthopaedi cukup banyak di RS. Mangkuwilayan maka dr. Soehaso SpB, SpBO pada tahun 1964 mengirim asistenya dr. Soeprandjono memberikan pelayanan Ilmu Bedah Orthopaedi setiap hari Sabtu di RS tersebut. Bersamaan waktu itu juga beliau mengirim ahli Fisioterapi Soeprapti ke Inggris untuk selanjutnya memberi pelayanan Sub-bagian Bedah Orthopaedi Ilmu Bedah FK-UGM di RS. tersebut. 

Pada tahun 1966 dr. Ramelan Mochtar SpB diangkat Guru Besar Ilmu BedahUGM dan pada November 1966 menjadi dekan FK-UGM. Pada tahun 1968 Prof Ramelan Mochtar mengusulkan pengangkatan dr. Soeharso SpB, SpBO menjadi Guru Besar Bedah Orthopaedic FK-UGM ke senat Universitas Gaadjah Mada dan pada tahun 1975 dr. Armis melamar pindah dari Asisten Farmakologi ke bagian Ilmu Bedah FK-UGM. Pada tahun 1976 menjalankan tugas sebagai asisten Ilmu Bedah FK-UGM dengan perjanjian: Prof. dr. Ramelan Mochtar SpB meminta dr. Armis meneruskan mejadi dosen Spesialis Bedah Orthopaedi nantinya di FK-UGM.

Pada tahun 1979 bulan Desember dr. Armis berangkat ke Paris untuk traning Ilmu Bedah Orthopaedi di Paris/Garches-Universitas Sorborn atas biaya pemerintah Perancis dengan persetujuan Prof. Dr. Allen Patel dan kembali pada Januari 1981. Ilmu baru yang dapat dikembangkan adalah dekortikasi Papineau untuk non-union osteomyelitis pasca operasi. Pada tahun 1981 dr. Armis menyelesaikan ahli Bedah dengan tim penguji Prof. Ramelan Mochtar SpB (ketua), dr. Soedibjo Prodjo poerwoko SpB Kepala Bagian Bedah FK-UGM), dr. Baried Ishome SpB (anggota), dr. Djufri SpB (anggota) dan dr Baukhowi Bahar SpB (anggota). Kemudian pada tahun 1982 dr. Armis SpB terdaftar di konsorsium (CMS) sebagai kandidat pendidikan di Sub-bagian bagian Bedah Orthopaedi FK-UI dan mendapat ke Ahlian/Spesialis Bedah Orthopaedi (SpBO) pada tahun 1985.

Pada tahun 1983 RSUP Dr. Sardjito resmi membuka pelayanan Ilmu Bedah dan Bedah Orthopaedi sebagai bagian pelayanan dan pendidikan Bedah Orthopaedi dan Bedah Umum FK-UGM. Kemudian tiga bulan berikutnya RS Mangkuwilayan ditutup atas instruksi Rektor UGM. Otomatis pelayanan dan pendidikan Bedah hanya di RSUP Dr. Sardjito sehingga dr. Suprandjono SpBO dan dr. Armis SpB, SpBO (1985) dibidang Ilmu Bedah Orthopaedi ikut dipindahkan. Adapun kuliah orthopaedi diberikan oleh dr. Suprandjono SpBO. Pada tahun 1992 dr. Suprandjono SpBO diangkat menjadi Direktur RSOP Prof. DR. Soeharso di Solo dan semua kegiatan pelayanan dan kuliah Ilmu Bedah Orthopaedi diserahkan kepada dr. Armis SpB, SpBO namun hari kerja dr. Soeprandjono tetap melayani pelayanan keahliannya di RSUP Dr. Sardjito. Pada tahun 1994 dr. Armis SpB, SpBO menjadi juara pertama pada proyek QUE (satu badan Internasional dalam Pendidikan) terhadap buku kuliah Orthopaedi dengan judul “Trauma Muskuloskeletal”.

Pada tahun 1994 dr. Armis SpB, SpBO menerima asisten baru dr. Rahadyan Magetsari SpBO dalam memberikan pelayanan dan bimbingan Bedah Orthopaedi pada mahasiswa dan residen bedah di RSUP Dr. Sardjito dan FK-UGM. Mulai saat itu terbetik pikiran dr. Armis SpB, SpBO untuk mendirikan  Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi di FK-UGM/ RSUP Dr Sardjito. pertamakali dr Armis SpB, SpBO mencoba mendapat ruang tersendiri dari ruangan Bagian Ilmu Bedah RS. Dr. Sardjito ukuran 6 x 4 pindah ke R. konferesi melalui persetujuan Direktur RSUP Dr Sardjito.  Ruang tersebut direnovasi sehingga ada satu R. Sekretaris dengan telepon sub-bagian orthopaedi (0274) 515054 dan computer serta mesin tik, satu R. pertemuan (meja bundar dengan kursi 12 orang) yang menyatu dengan ruangan perpustakaan dengan buku orthopaedi serta majalah orthopaedi, satu R. staf untuk 4 orang dengan meja dan kursi, satu R. alat penyimpanan barang (gudang), satu R. dapur dan satu toilet dan R. mushollah. Kemudian mempersiapkan proyekor, kulkas dan kompor beserta alat-alat lainnya.

Pada tahun 1995 dr. Armis SpBO beserta staf lainnya mulai memikirkan pengembangan Sumber Daya Ahli Bedah Orthopaedi sebagai Dosen Pendidik Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito sebagai berikut:
a.       Menambah Sumber Daya Manusia yaitu mengirim dr. Tedjo Rukmoyo dan dr. Sugeng Yuwana pendidikan Orthopaedi ke UNAIR dan dr. Puntodewo ke UNPAD, dr. Djarot Noersasongko dan Andjar Bhawono ke UI atas persetujuan Prof. Dr. dr Soenarto Sp THT dengan biaya pribadi masing-masing.
b.      Mempersiapkan sarana-sarana pendidikan seperti kantor dengan sektretaris, perpustakaan buku orthopaedi dan majalah-majalah orthopaedi internasional, ruang pertemuan, komputer dan proyektor seperti yang diterangkan di atas.
c.       Pengembangan SDM seperti dr. Rahadyan Magetsari SpBO dikirim oleh FK-UGM untuk pendidikan S3 program sandwich di Groningan Belanda atas biaya pemerintah Belanda (tahun 2000-2005) kemudian disusul oleh dr. Puntodewo SpOT ke pusat pendidikan yang sama (Belanda 2006-2011). Pada tahun 2001 dr. Tedjo Rukmoyo SpOT belajar spine di Bagian Bedah Orthopaedi FK-UI dan disambung ke Saporo Jepang dan Amerika selama dua tahun untuk memberikan pelayanan tulang belakang di Sub-Bagian Bedah Orthopaedi RSUP DR. Sardjito yang kemudian disusul oleh dr. Yudha Mathan Sakti SpOT (tahun 2012) atas biaya pribadi. Pada tahun 2014 dr. Luthfi Hidayat SpOT memperdalam adult reconstruction di Korea dan melanjutkan studi di UI di bidang tersebut sampai sekarang dan diharapkan selesai tahun 2016 juga atas biaya pribadi.

Pada tahun 1998 dr. Armis SpB, SpBO menyerahkan segala urusan Sub-bagian Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito kepada dr Rahadyan Magetsari SpBO sampai 2006 dan dilanjutkan oleh dr Tedjo Rukmoyo SpOT (konsultan spine) sampai sekarang. KPS prodi orthopaedi FK-UGM dari 2006 sampai sekarang dipegang oleh dr. Rahadyan Magetsari PhD, SpOT.

Pada tahun 2000 dr. Armis SpB, SpBO disamping aktif di Sub-Bagian Orthopaedi juga berkecimpung di organisasi Perkumpulan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia (PABOI) dan diangkat ketua terpilih Perkumpulan atau president elected yang nantinya tahun 2003-2004 menjadi Presiden PABOI dan Vice President Asian Orthopaedic Association (AOA). Pada tahun 2003 dr. Armis SpB, SpBO sebagai Presiden PABOI mengusulkan nama SpBO (Spesialis Bedah Orthopaedi) menjadi SpOT (Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi) dengan beberapa alasan pada rapat bersama IDI dan profesi lainnya di kantor pusat IDI di Jakarta, sehingga semua anggota Spesialis Bedah Orthopaedi (SpBO) diganti menjadi SpOT (Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi). Pada Maret tahun 2005 dr. Armis SpB, SpOT diangkat menjadi Guru Besar Orthopaedi FK-UGM dengan pidato pengukuhan “Osteoporosis pada lansia: Tinjauan dari sudut pandang Bedah Orthopaedi” pada bulan Juli 2005.

Dibawah kepimpinan dr. Tedjo Rukmoyo sebagai kepala bagian dan dr. Rahadyan Magetsari PhD, SpOT sebagai KPS dari tahun 1998-2015 telah terjadi peningkatan fasilitas kantor Orthopaedi dan Traumatologi sebagai pusat pendidikan FK-UGM/RS. Dr. Sardjito seperti pada tabel 1 di bawah ini:





R. MEETING SUB-DEPARTEMEN
ORTHOPAEDI RS. Dr. SARDJITO FK-UGM



Tabel 1: Daftar Sarana Pendidikan Ilmu Orrthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito 2016
1
Telepon
0274 515054
2
Internet
Speedy
3
Email
Orthougm@indo.net.id
4
Perpustakaan
Buku-buku dan Majalah orthopaedi
5
Meeting room
Kapasitas 30 residen
6
Proyektor
Satu
7
LCD TV
Dua unit
8
AC
6 uniy
9
Komputer
10 unit
10
Home theater
1 unit
11
Radio x-ray lamp
2 unit
12
R. kepala bagian
1
13
R, KPS
1
14
Meja staf
5 unit
15
Almari buku
5 unit
16
Brangkas
1 unit
17
R. sekretaris
3 unit
18
R. tamu dengan kursi tamu
1 unit
19
R. Dapur
1 unit dengan pelengkannya
20
Gudang
1 unit
21
R. Mushollah
1 unit
22
Toilet
1 unit





R. PERPUSTAKAAN SUB-DEPARTEMEN
ORTHOPAEDI RS. Dr. SARDJITO FK-UGM
STAF ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI BESERTA ALUMNI
RS. Dr. SARDJITO/FK-UGM



Tabel 2: Daftar Staf Dosen Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito 2016

1
Prof. dr. Armis SpB, SpOT

2
dr. Rahadyan Magetsari  PhD, SpOT

3
dr. Tedjo Rukmoyo SpOT
spine
4
dr. Sugeng Yuwana SpOT

5
dr. Puntodewo M Kes, PhD, SpOT

6
dr. Djarot Noer Sasongko SpOT
Pindah ke  Menado
7
dr. Anjar Bawono SpOT
Pindah ke Jakarta
8
dr. Yudha Mathan Sakti SpOT
spine
9
dr. Luthfi Hidayat SpOT
Sedang pendidikan adult Reconst.
10
dr Meirizal SpOT
Sedang menyelesaikan pendidikan Hand
11
dr. Yuni Artha Prabowo P
Calon dosen orthopaedic oncology
12
dr. Zikrina Abayanti Lanodiyu
Calon dosen paeditric orthopaedic




Table: 3: Daftar Sekretaris Ilmu Badah Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/ RS. Dr. Sardjito – 2016
No
Nama
Tahun
1
Sri Purwanti
1993
2
Prayudi
2002 setelah 10 tahun mengundurkan diri
3
Fitri
2009 mengundurkan diri
4
Agustin Purnamawati
2009 setelah 7 tahun pindah ke Komisi Etik FK UGM
5
Ike Sri Pretiwi L
2011
6
Desi
2012 mengundurkan diri
7
Loveza Defic
2013
8
Arisa Visti
2013


2.      Pusat Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito

Pada tahun 2000 dr. Armis SpB, SpBO mempresentasikan perencanaan pengembangan Pusat  Pendidikan Spesialis Bedah Orthopaedi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito kepada Prof. Dr. dr. Soenarto Sp THT sebagai dekanat FK-UGM dan disetujui tempat RSUP Dr. Sardjito. Kemudian dr. Armis SpB, SpBO  mendekati dan bertanya kepada ketua kolegium PABOI Prof. Dr. Bambang Priambodo SpB, SpBO dengan hasil tidak menyetujui karena sudah ada pendidikan di UNS/RSOP Prof. Dr Soeharso Solo. Oleh karena itu dr. Armis SpB. SpBO datang ke Bagian Bedah Orthopaedi UI meminta UI sebagai bapak angkat pendidikan orthopaedi FK-UGM dan mempresentasikan sarana-prasarana dengan kurikulum pendidikan FK-UGM beserta program pencapaian ahli bedah orthopaedi yang dimodifikasi dari pendidikan spesialis anak FK-UGM dimana kolegium belum mempunyainya. Kurikulum tersebut juga dipakai oleh Bagian Orthopaedi UDAYANA- BALI dengan sedikit modifikasi dan Bagian Orthopaedi MALANG sebagai syarat pembukaan pusat pendidikan spesialis orthopaedi baru. Bertambah pusat pendidikan spesialis baru ini dengan pusat pendidikan spesialis lama seperti UI, UNPAD, UNAIR dan UNHAS mampu meluluskan mencapai jumlah 200 orang dokter ahli bedah orthopaedi dan traumatologi dengan penduduk 210 juta pada tahun 2004/2005 sebagai program jangka pendek PABOI dibawah pimpinan dr. Armis SpB, SpOT. Pada Juli 2003 dilakukan visitasi oleh staf orthopaedi FK-UI sebagai bapak angkat yang terdiri Prof. Soelarto Reksoprodjo SpB, SpOT dan dr. Soebroto Sapardan SpB, SpOT menilai sarana-prasana dan suberdaya dosen orthopaedi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito apakah sudah layak untuk dibuka sebagai pendidikan orthopaedi di FK-UGM. Pada  waktu itu hasilnya sangat memuaskan sehingga mulai dicoba mengirim residen orthopaedi FK-UI ke Jogjakarta dan dr. Armis SpB, SpOT harus mengikuti setiap ada ujian kenaikkan tingkat di UI dan ujian Nasional oleh Kolegium sebagai observer selama 5 tahun dan setelah itu menjadi penguji Nasional tetap.




Pada Januari 2006 dilaksanakan vesitasi oleh Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI) yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Siti Aisah SpKK sebagai ketua, Prof. Dr. dr. Djoko Roshadi SpB, SpOT sebagai ketua Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi, Prof. Dr. dr. Idrus Andi Paturusi SpB, SpOT sebagai anggota dan dr Moch Rizal Chaidir M.Kes, SpOT sebagai anggota dengan hasil dapat menerima calon pendidikan setelah ada SK Menteri dengan beberapa koreksi. Ternyata untuk SK menteri harus mendapat ijin Rektor UGM dengan syarat tertentu. Maka Prof. dr. Armis SpB, SpOT beserta staf bedah Orthopardi dan Traumatologi FK-UGM/RS Dr. Sardjito  dan staf dekanat FK-UGM mempresentasikan di lingkungan staf Rektor UGM dan dengan hasil dapat menerima. Setelah dua bulan presentasi tersebut surat dari Rektor UGM belum sampai di Jakarta dan usut punya usut surat masih tertahan di staf Rektor; oleh karena itu Prof. dr. Armis SpB, SpOT mencoba memberi penjelasan kepada staf Rektor UGM tersebut dan mencoba mengecek perjalanan surat Rektor UGM di Kementerian Pendidikan-Jakarta. Pada tanggal 28 September 2006 keluar SK dari Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomer: 3744/D/T/2006 tentang ijin penyelenggaraan Program Studi Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito, sehingga pada tahun yang sama (2006) melakukan penerimaan residen pertama kali yaitu perpindahan residen bedah menjadi residen orthopaedi dengan lulusannya seperti tabel 4 dan 5.


Table 5: Daftar Penerimaan Dan Kelulusan Residen Orthopaedi
dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito – 2016

Tahun
Penerimaan
Lulus
2006
2
-
2007
10
-
2008
7
-
2009
9
1
2010
9
5
2011
5
-
2012
5
9
2013
7
7
2014
12
11
2015
10
5
2016
3
-
Jumlah
79
38
  


Tabel 5: Jumlah Residen Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito
April-2016

Semester
Jumlah
1
3
2
5
3
6
4
8
5
7
6
2
7
2
8
4
9
-
10
4
Jumlah
41 




STASIS RESIDEN ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
RS. Dr. Sardjito/FK-UGM



KESIMPULAN:
1.      Seperti permulaan tulisan sejarah Sub-Bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito tidak lepas dari subjektif penulis oleh karena itu saya pribadi mengajak teman sejawat semuanya  untuk mengoreksi dan menambahkan sesuatu yang belum ada atau salah dalam tulisan ini. Sebenar banyak yang harus saya tulis berdasarkan catatan harian tapi didorong untuk kemajuan Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito harus kita lupakan demi masa depan anak didik.
2.      Berdirinya sesuatu yang belum ada tentu ada pertentangan suka-tidak suka/senang-tidak senang namun dalam perjalanannya Sub-bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS.Dr. Sardjito tetap exist dan perlu diketahui sangat membutuhkan kesabaran, tenaga, pikiran dan bahkan pembiayaan yang luar biasa yang kadangkala biaya pribadi masing-masing staf dan semua tersebut dapat diatasi dengan semangat kekompakkan dan kemajuan bersama semua staf Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr Sardjito. Niat yang baik semua hambatan dapat ditanggulangi. Oleh karena itu kita harus berubah, hidup dalam perobahan dan bekerja untuk berubah. Saya percaya tanpa ikut perubahan maka kita akan dilindas oleh perubahan kemajuan.
3.      Pada tulisan ini perlu diketahui bahwa kita tidak boleh melupakan jasa-jasa beliau yang pertama seperti Prof. DR. Soeharso SpB. SpOT dan dr. Soeprandjono SpOT yang berusaha mengembangkan Sub-bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito ini, oleh karena itu saya pribadi mengucapkan terima kepada beliau.
4.      Beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki untuk menjadi dosen yang profesional sebagai role model oleh anak didik yang mengetahui bahwa anak didik tidak memahami kemudian kita dapat mencerdaskan mereka yang mempunyai sikap perilaku baik kepada pasien dan selalu berorientasi evidence dan menjauhi maleficence, social justice tanpa memandang ras dan jabatan dan mampu menurunkan pembiayaan pelayanan kesehatan pasien Orthopaedi dan Traumatologi.
5.      Perkembangan Sub-Bagian Orthopaedi dan Traumatologi FK-UGM/RS. Dr. Sardjito telah menstimulasi Sub-Bagian lain yang ada di Bagian Bedah FK-UGM/RS.Dr. Sardjito.
6.      Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada almarhum Prof. dr. Prawito Singodimedjo SpB. SpU dan kepala Bagian Bedah seterusnya FK UGM/RS. Dr. Sardjito 2008 yang meminta saya tetap memberikan kontribusi pendidikan Bedah sampai sekarang, Juga kepada terima kasih saya kepada Dekan FK-UGM, Direktur RS. Dr. Sardjito, dr. Rahadyan Magetsari PhD, SpOT dan dr. Tedjo Rukmoyo SpOT yang  mengijinkan saya untuk berkontribusi di dunia Pendidikan dan Pelayanan Orthopaedi dan Traumatologi di FK-UGM/RS. Dr. Sardjito sampai sekarang.


Jogjakarta, April 2016.



(koreksi dan masukan dapat melalui website: profesor-armis.blogspot.co.id)

2 comments:

  1. Luaaar biasaa infonya...

    http://perbanelastis.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  2. Luaaar biasaa infonya...

    http://perbanelastis.blogspot.co.id/

    ReplyDelete